Minggu, 23 Januari 2011

teori warna 2


Pengantar Teori Warna

Sunday, November 22, 2009

Warna memiliki banyak kegunaan selain dapat mengubah rasa, bisa juga mempengaruhi cara pandang dan bisa menutupi ketidaksempurnaan serta bisa membangun suasana atau kenyamanan untuk semua orang.
Warna adalah satu hal yang sangat penting dalam menentukan respon dari orang. Warna adalah hal yang pertama dilihat oleh seseorang. Setiap warna memberikan kesan dan identitas tertentu, walaupun hal ini tergantung pada latar belakang pengamatnya juga. Seperti warna putih dalam budaya barat memberi kesan suci dan dingin karena diasumsikan dengan salju. Sementara itu, warna putih memberi kesan kesedihan di banyak negara timur.
Ilmu tentang warna seringkali juga disebut Chromatics. Teori warna sudah dikembangkan oleh Alberti (1435) dan diikuti oleh Leonardo da Vinci (1490). Tetapi teori warna mulai mendapat perhatian serius setelah dikembangkan oleh Sir Isaac Newton yang juga ahli fisika melalui bukunya Opticks pada tahun 1704. Pada awalnya teori warna dikembangkan dengan warna dasar merah, kuning, dan biru (Red, Yellow, Blue atau RYB). Pencampuran warna dari warna dasar tersebut benyak dipakai oleh para pelukis, percetakan, dan lain – lain. Perkembangan ilmu yang diperoleh dari pengalaman pencampuran warna ini banyak ditulis oleh Johann Wolfgang von Goethe (1810) dalam bukunya Theory of Colors dan oleh ahli kimia Perancis Michel Eugene Chevreul (1839) dengan bukunya The Law of Simultaneous Color Contrast. Dan baru pada abad 19 para ahli Jerman dan Inggris mulai menemukan bahwa warna dasar yang paling bagus sesungguhnya adalah merah, hijau, dan biru (Red, Green, Blue atau RGB) yang dikembangkan untuk penggabungan cahaya (Color Additive atau penambahan warna). Pada kurun waktu yang sama, para ahli kimia memperoleh kemajuan pesat dalam hal teori pewarnaan cat, tinta, pencelupan dengan menemukan warna dasar tinta yaitu cyan, magenta, dan yellow dengan dibantu warna hitam yang diberi kode K (Key) sehingga singkatannya adalah CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, dan Black). Tinta penggabungan warna ini disebut Color Substractive atau Pengurangan Warna. Para ahli warna yang terus mengembangkan teori warna antara lain adalah Ogden Rood (1879 dengan bukunya Modern Chromatics), Albert Munsell (1915 dengan bukunya Book of Color), Wilhelm Ostwald (1919 dengan bukunya Color Atlas), Wasilly Kandinsky, Johannes Itten, Faber Birren, dan Josef Albers.
Warna adalah satu inspirasi paling berharga yang paling mudah didapati. Sedangkan pengertian warna itu sendiri adalah spectrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (Putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh, warna biru memiliki panjang gelombang sekitar 460 nanometer, sedangkan warna kuning sekitar 650 nanometer.
Persepsi warna sendiri berasal dari kepekaan sel cone dalam retina yang berbeda – beda terhadap bagian – bagian spectrum yang berlainan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar